Kebiasaan Orang Tua Yang Menghasilkan Perilaku Buruk Pada Anak

Kebiasaan Orang Tua Yang Menghasilkan Perilaku Buruk Pada Anak




Kebiasaan Orang Tua Yang Menghasilkan Perilaku Buruk Pada Anak - Kita semakin sering menemui bahwa pelaku kejahatan bukan lagi cuma orang dewasa ataupun remaja. Sekarang, bahkan anak-anak juga sudah menjadi pelaku kejahatan. Apa yg salah dengan pendidikan dari sekolah & dari rumah? Mari kalian mulai dengan memeriksa diri sendiri. Siapa tahu, tanpa sadar, orangtua ikut berperan di dalam memicu perilaku buruk anak.

Kebiasaan Orang Tua Yang Menghasilkan Perilaku Buruk Pada Anak

1. Memberi Gadget Canggih pada Anak

Ada begitu banyak orangtua yg memberikan handphone canggih & gadget lainnya untuk anak di usia yg terlalu dini. Beragam alasan dikemukakan untuk pilihan sikap tersebut, yg paling sering adalah agar anak tidak minder, takut ketinggalan teknologi dari teman-temannya, juga agar anak bisa sibuk bersama gadget-nya sehingga tidak mengganggu orangtuanya.

Sayangnya, gadget yg bisa dengan mudah dikirimi video atau gambar sekaligus mengakses internet, justru jadi pintu terbuka untuk ponogafi & ide kenakalan remaja, termasuk ide untuk mempraktikkan tindak kekerasan & sekalipun orangtua sudah memperlengkapi gadget tersebut dengan menggunakan aplikasi anti ponogafi, tidak menutup kemungkinan tetap bakal kebobolan juga.

Adalah bijak untuk para orangtua agar meninjau kembali tujuan pemberian gadget canggih & bahaya yg mengancam anak-anak. Jika memang yg dibutuhkan adalah alat supaya anak tetap bisa lancar berkomunikasi dengan orangtuanya, temannya, & gurunya, sebuah handphone non-3G cukup untuk anak buat mengirim ataupun menerima panggilan atau pesan tertulis sms.

Orangtua tak perlu takut anak jadi minder pada teman-temannya. Orangtua, malah, harus bisa memberikan penjelasan kepada anak, bahwa di usia tertentu - yakni usia ketika dia sudah cukup matang untuk memilah mana hal yg baik & buruk serta bisa menguasai diri - itulah waktu yg tepat untuk dia menggunakan gadget canggih.

2. Orangtua Tidur 1 Kamar bersama Anak

Menyatukan kamar orangtua & anak adalah berbahaya, apalagi jika orangtua memiliki kebiasaan melakukan hubungan private suami istri ketika anak lagi tidur di dalam kamar tersebut. Bagi anak, itu bisa menjadi sebuah siaran langsung pono.

3. Tidak Menegur Langsung Penyimpangan Perilaku Anak

Tak sedikit orangtua yg enggan untuk menegur langsung perilaku dari anak-anak mereka yg menyimpang. Ada cukup banyak orangtua yg tau bahwa anak remajanya sudah melewati batas-batas moral di dalam berpacaran, & itu terjadi di ruang tamu rumah mereka sendiri, bahkan di dalam kamar, tapi tidak mau menegur anak-anaknya lantaran tidak mau bertengkar dengan anaknya. Tidak jarang juga orangtua yg melihat anak-anak mereka yg masih kecil bertindak tak sopan kepada temannya, baik membully dengan kata-kata, melakukan aksi yg menyakiti temannya, misal sengaja membuat temannya tersandung, atau bahkan mempermainkan orgran privat temannya, tapi orangtua hanya diam ataupun bahkan tertawa, menganggap itu adalah sebuah hal biasa atau malah dianggap lucu.

Kemalasan untuk menegur langsung kebiasaan anak yg salah akan membentuk konsep & karakter yg buruk pada anak, yg nantinya akan semakin menjadi-jadi.

6. Mengizinkan Anak Untuk Mencoba Rokok & Minuman Keras

Sikap kompromi berlebihan orangtua pada anak adalah berbahaya untuk masa depan mereka. Mengizinkan anak buat mencoba-coba rokok ataupun minuman keras pada acara-acara khusus merupakan sebuah kesalahan yg besar. Orangtua barangkali berpikir, Tidak apa-apa, kalau hanya sedikit & sekali ini saja, tidak akan membuatnya menjadi kecanduan rokok ataupun minuman minuman keras.

Tapi, yg harus diingat, sebagai anak-anak yang ada di bawah umur, mereka belum dapat mengatur keinginan & menolak kesempatan.

Yg mereka tau & ingat di dalam pikiran mereka adalah, Orangtua saya pernah mengizinkan saya mencobanya, mereka tidak melarangnya, Maka di kesempatan berikutnya, ketika ada orang yg mengajak untuk minum keras sampai mabuk, dia kemungkinan besar akan ikut. Tak ada peringatan yg terbentuk di dalam hatinya.

Mengizinkan anak untuk mencoba rokok & minuman keras merupakan jalan untuk membuat anak semakin cepat tergoda untuk kecanduan nakoba & alkohol. Membiarkan anak ada dalam 'kemabukan' bisa berdampak pada terjadinya beraneka macam kejahatan lain yg dilakukan dalam keadaan mabuk.

Menjadi orangtua sungguh tidak mudah. Tapi, demi anak-anak yg kita kasihi, demi masa depan mereka, jika diri kita diperhadapkan dengan tuntutan buat berubah & meninggalkan kebiasaan buruk yg berbahaya buat masa depan anak-anak kita, bersediakah kita?



Share this: