Penyebab mual muntah pada ibu hamil trimester 1 - Hiperemesis gravidarum adalah kejadian mual & muntah yg berlebihan sehingga bisa mengganggu kehidupan ibu hamil. Hiperemesis gravidarum sering kejadian di awal kehamilan antara usia kehamilan 8-12 minggu. Hiperemesis gravidarum jika tidak tertangani dengan baik akan mengakibatkan komplikasi bahkan kematian ibu & janin. Prevalensi hiperemesis gravidarum terjadi antara 1-4 % atau 5 sampai 20 kasus dari seribu kehamilan.
Pengertian Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis gravidarum merupakan mual muntah berlebihan ketika masa hamil karena kejadiannya melebihi muntah normal & berlangsung terjadi selama kehamilan trimester pertama.
Hiperemesis gravidarum merupakan mual & muntah berlebihan pada ibu hamil sampai mengganggu kegiatan. Batasan mual dikatakan lebih dari 10x muntah dengan penurunan kondisi umum ibu.
Hiperemesis gravidarum merupakan gejala mual muntah untuk ibu hamil trimester pertama (uk 0-12minggu) yg terjadi setiap saat.
Penyebab Hiperemesis Gravidarum
Penyebab hiperemesis gravidarum belum bisa dipastikan, diduga karena faktor hormonal, metabolik, neurologis, psikologis, keracunan, paritas, faktor endokrin, riwayat kehamilan mola & kembar.
Patofisiologi Hiperemesis Gravidarum
Peningkatan kadar esterogen bisa menyebabkan mual di trimester pertama. Jika mual muntah terjadi berkelanjutan bisa mengakibatkan cadangan karbohidrat, & lemak habis dipakai untuk keperluan energi. Jadinya oksidasi lemak tidak sempurna, & terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam hidroksida, asam aseto-asetik & aseton darah.
Mual mengakibatkan dehidrasi, sehingga cairan ekstraseluler & plasma berkurang. Natrium & klorida darah turun. Dehidrasi juga mengakibatkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah menuju ke jaringan berkurang. Hal ini membuat jumlah zat makanan & oksigen menuju ke jaringan berkurang.
Selain terjadi dehidrasi & gangguan keseimbangan elektrolit, terjadi juga robekan pada selaput lendir esofagus & lambung (sindroma molarry-weiss) yg berakibat perdarahan gastrointestinal.
Tingkatan & Gejala Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis gravidarum dibagi menjadi 3 tingkatan, yakni
1. Hiperemesis gravidarum tingkat 1
2. Hiperemesis gravidarum tingkat 2
3. Hiperemesis gravidarum tingkat 3
Hiperemesis gravidarum tingkat 1
Hiperemesis gravidarum tingkat 1 gejalanya seperti: nafsu makan menurun, lemah, nyeri epigastrium, berat badan menurun, lidah kering, penurunan tekanan darah sistolik, turgor kulit kurang, & mata cekung.
Hiperemesis gravidarum tingkat 2
Hiperemesis gravidarum tingkat 2 memiliki gejala seperti: keadaan umum lemah, mual muntah hebat, nadi cepat & kecil, apatis, suhu badan meningkat (dehidrasi), lidah kering & kotor, mata cekung & ikterik ringan, oliguria & konstipasi, nafas bau aseton & aseton dalam urin.
Hiperemesis gravidarum tingkat 3
Hiperemesis gravidarum tingkat 3 memiliki gejala seperti: mual muntah berhenti; keadaan umum jelek; nadi kecil, cepat & halus; kesadaran menurun (somnolen sampai koma); suhu badan meningkat; tekanan darah turun sekali; dehidrasi hebat; ikterus & terjadi komplikasi membahayakan ensefalopati Wernicke (diplopia, nistagmus, perubahan mental).
Komplikasi Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis gravidarum bisa mengakibatkan komplikasi selama kehamilan di dalam organ tubuh, diantaranya ialah kelainan organ hepar, otak, jantung & ginjal. Adapun kelainan organ di hepar mengakibatkan degenerasi lemak sentrilobuler tanpa nekrosis; di jantung menyebabkan jantung atrofi, kecil & biasa; di otak menyebabkan perdarahan bercak & di ginjal menyebabkan pucat, degenerasi lemak di tubuli kontroli.
Penanganan Hiperemesis Gravidarum
1. Komunikasi, informasi & edukasi (KIE) mengenai kehamilan muda yg disertai dengan emesis gravidarum;
2. Mengimbau ibu hamil tak segera bangun dari tempat tidur supaya terjadi adaptasi aliran darah menuju ke susunan saraf pusat;
3. Nasehatkan mengenai diet ibu hamil: makan porsi sedikit tetapi sering, menghindari makanan yg membangkitkan muntah seperti yg berminyak, pedas, dsb;
4. Pemberian obat-obatan ringan misal: sedatif, anti emetik, vitamin, anti histamin, umumnya terapi B6 1 x 10 milligram
5. Dukungan psikologis dalam bentuk: menghilangkan rasa takut, menghilangkan masalah & konflik, mengurangi pekerjaan,;
6. Perawatan di rumah sakit mencakup: isolasi hingga mual muntah berkurang; pemberian kalium & vitamin jika diperlukan); penambahan cairan (glukosa 6% 2-4 liter dalam 24 jam, terminasi kehamilan jika keadaan memburuk.
Baca Juga :
Perbedaan Hamil Bayi Laki Laki Dan Perempuan
7. Pemeriksaan laboratorium berupa: analisis urun, kultur urin; fungsi hati (SGPT, SGOT, alkaline fostase); darah rutin; pemeriksaan tiroid (tiroksin & TSH); Na, K, Cl, kreatinin, glukosa, asam urat; serta USG guna menghindari kehamilan mola.
Pengertian Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis gravidarum merupakan mual muntah berlebihan ketika masa hamil karena kejadiannya melebihi muntah normal & berlangsung terjadi selama kehamilan trimester pertama.
Hiperemesis gravidarum merupakan mual & muntah berlebihan pada ibu hamil sampai mengganggu kegiatan. Batasan mual dikatakan lebih dari 10x muntah dengan penurunan kondisi umum ibu.
Hiperemesis gravidarum merupakan gejala mual muntah untuk ibu hamil trimester pertama (uk 0-12minggu) yg terjadi setiap saat.
Penyebab Hiperemesis Gravidarum
Penyebab hiperemesis gravidarum belum bisa dipastikan, diduga karena faktor hormonal, metabolik, neurologis, psikologis, keracunan, paritas, faktor endokrin, riwayat kehamilan mola & kembar.
Patofisiologi Hiperemesis Gravidarum
Peningkatan kadar esterogen bisa menyebabkan mual di trimester pertama. Jika mual muntah terjadi berkelanjutan bisa mengakibatkan cadangan karbohidrat, & lemak habis dipakai untuk keperluan energi. Jadinya oksidasi lemak tidak sempurna, & terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam hidroksida, asam aseto-asetik & aseton darah.
Mual mengakibatkan dehidrasi, sehingga cairan ekstraseluler & plasma berkurang. Natrium & klorida darah turun. Dehidrasi juga mengakibatkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah menuju ke jaringan berkurang. Hal ini membuat jumlah zat makanan & oksigen menuju ke jaringan berkurang.
Selain terjadi dehidrasi & gangguan keseimbangan elektrolit, terjadi juga robekan pada selaput lendir esofagus & lambung (sindroma molarry-weiss) yg berakibat perdarahan gastrointestinal.
Tingkatan & Gejala Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis gravidarum dibagi menjadi 3 tingkatan, yakni
1. Hiperemesis gravidarum tingkat 1
2. Hiperemesis gravidarum tingkat 2
3. Hiperemesis gravidarum tingkat 3
Hiperemesis gravidarum tingkat 1
Hiperemesis gravidarum tingkat 1 gejalanya seperti: nafsu makan menurun, lemah, nyeri epigastrium, berat badan menurun, lidah kering, penurunan tekanan darah sistolik, turgor kulit kurang, & mata cekung.
Hiperemesis gravidarum tingkat 2
Hiperemesis gravidarum tingkat 2 memiliki gejala seperti: keadaan umum lemah, mual muntah hebat, nadi cepat & kecil, apatis, suhu badan meningkat (dehidrasi), lidah kering & kotor, mata cekung & ikterik ringan, oliguria & konstipasi, nafas bau aseton & aseton dalam urin.
Hiperemesis gravidarum tingkat 3
Hiperemesis gravidarum tingkat 3 memiliki gejala seperti: mual muntah berhenti; keadaan umum jelek; nadi kecil, cepat & halus; kesadaran menurun (somnolen sampai koma); suhu badan meningkat; tekanan darah turun sekali; dehidrasi hebat; ikterus & terjadi komplikasi membahayakan ensefalopati Wernicke (diplopia, nistagmus, perubahan mental).
Komplikasi Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis gravidarum bisa mengakibatkan komplikasi selama kehamilan di dalam organ tubuh, diantaranya ialah kelainan organ hepar, otak, jantung & ginjal. Adapun kelainan organ di hepar mengakibatkan degenerasi lemak sentrilobuler tanpa nekrosis; di jantung menyebabkan jantung atrofi, kecil & biasa; di otak menyebabkan perdarahan bercak & di ginjal menyebabkan pucat, degenerasi lemak di tubuli kontroli.
Penanganan Hiperemesis Gravidarum
1. Komunikasi, informasi & edukasi (KIE) mengenai kehamilan muda yg disertai dengan emesis gravidarum;
2. Mengimbau ibu hamil tak segera bangun dari tempat tidur supaya terjadi adaptasi aliran darah menuju ke susunan saraf pusat;
3. Nasehatkan mengenai diet ibu hamil: makan porsi sedikit tetapi sering, menghindari makanan yg membangkitkan muntah seperti yg berminyak, pedas, dsb;
4. Pemberian obat-obatan ringan misal: sedatif, anti emetik, vitamin, anti histamin, umumnya terapi B6 1 x 10 milligram
5. Dukungan psikologis dalam bentuk: menghilangkan rasa takut, menghilangkan masalah & konflik, mengurangi pekerjaan,;
6. Perawatan di rumah sakit mencakup: isolasi hingga mual muntah berkurang; pemberian kalium & vitamin jika diperlukan); penambahan cairan (glukosa 6% 2-4 liter dalam 24 jam, terminasi kehamilan jika keadaan memburuk.
Baca Juga :
Perbedaan Hamil Bayi Laki Laki Dan Perempuan
7. Pemeriksaan laboratorium berupa: analisis urun, kultur urin; fungsi hati (SGPT, SGOT, alkaline fostase); darah rutin; pemeriksaan tiroid (tiroksin & TSH); Na, K, Cl, kreatinin, glukosa, asam urat; serta USG guna menghindari kehamilan mola.